Dasar Elektronika 1 (Resistor)

Komponen Elektronika adalah bagian bagian kecil dari sebuah rangkaian elektronika, komponen elektronika adalah hal yang menentukan hasil kerja dari suatu rangkaian elektronika. Komponen elektronika sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu komponen elektronika pasif dan komponen elektronika aktif.  Komponen elektronika pasif secara sederhana dapat diartikan komponen yang tidak memerlukan catu daya dalam pengoperasiannya sedangkan komponen aktif memerlukan catu daya dalam pengoperasiannya dan pada umumnya komponen aktif terbuat dari bahan semikonduktor.

Komponen Pasif :
  1. Resistor
  2. Kapasitor
  3. Induktor

Komponen Aktif :
  1. Dioda
  2. Transistor
  3. IC (Integrated Circuit)
Resistor :

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi besar arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor sendiri terdiri dari beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda pula.


   Dengan fungsi yang sama sebagai pembatas arus resistor terdiri dari 2 varian yaitu dengan resistansi tetap dan resistansi variable yang bergantung pada putaran (variable resistor), cahaya (LDR), dan temperature (PTC/NTC) . Untuk resistor dengan nilai tahanan tetap besar tahanan ditandai dengan gelang warna atau angka pada komponen SMD ( Surface Mount Device).

Berikut adalah kode warna gelang untuk resistor dengan resistasi tetap :


   Contoh :
Gelang Pertama  Berwarna  Coklat =1
Gelang Kedua  Berwarna  Hitam = 0
Gelang Ketiga  Berwarna  Merah = 102=100
Nilai Resistor = 10*100 = 1000 Ohm = 1 Kohm dengan toleransi 5%

Contoh Penggunaan Resistor :

   Misalkan terdapat sebuah sumber tegangan sebesar 5Vdc , dan sebuah LED dengan tegangan kerja 2V dan arus sebesar 20mA , maka besar nilai tahanan yang dibutuhkan agar lampu LED menyala tanpa mengalami kerusakan adalah :

Vsource - VLed =  I Led * R1
5V-2V = 20mA * R1
3V= 20mA*R1
R1 = 3V/20mA = 0,15KOhm = 150 Ohm 

  Jadi dengan demikian untuk menyalakan sebuah LED kita dapat mempergunakan resistor dengan besar tahanan minimum sebesar 150 Ohm.

Jenis Penggunaan Resistor :
  1. Ranngkaian Resistor Seri
  2. Rangkaian Resistor Paralel


Rangkaian  Resistor Seri

Resistor yang dirangkai secara seri bertujuan untuk menambah nilai resistansi apabila nilai resistansi yang diharapkan tidak dapat tercapai dengan nilai resistansi yang ada. Resistor yang dirangkai secara seri dapat dilihat pada gambar berikut :




Pada rangkaian resistor seri besar R total adalah penjumlahan nilai resistansi dari banyaknya resistor yang terangkai secara seri seperti gambar diatas maka besar Rtotal adalah :

Rtotal = R1 + R2 + R3
Rtotal = 100 + 100 + 100
Rtotal = 300 Ohm

Rangkaian resistor secara seri umumnya dipergunakan untuk mendapatkan arus yang sama dengan beda potensial berbeda di masing masing resistor atau umumnya dikenal dengan Voltage Divider. Coba kita lihat rangkaian berikut ini :



Rangkaian diatas difungsikan untuk membagi tegangan, dengan besar tegangan VR2 dapat ditentukan dengan perbandingan besar resistor yang dipergunakan, untuk kasus diatas besar VR2 adalah sebesar 2.5 Volt.

Rangkaian  Resistor Paralel

            Resistor yang dirangkai  secara parallel dipergunakan untuk membagi besar arus dengan besar tegangan tetap dimasing masing tahanan yang terangkai secara parallel, rangkaian parallel dari resistor terhadap sumber tegangan biasa disebut dengan rangkaian pembagi arus atau Current Divider, seperti terlihat pada gambar berikut :

Pada Rangkaian diatas tegangan dimasing masing Resistor adalah sebesar 5 Volt namun besar arus yang mengalir pada masing masing resistor berbeda sesuai dengan besar nilai hambatan. Sedangkan besar Resitansi pengganti untuk rangkaian diatas adalah :




Dasar Elektronika 1 (Resistor) Dasar Elektronika 1 (Resistor) Reviewed by cahyohertanto on June 05, 2015 Rating: 5

No comments:

close